Sistem pencernaan manusia terdiri atas beragam organ yang tak lepas dari ancaman kanker. Kanker pencernaan bahkan termasuk salah satu jenis kanker yang paling umum dan berbahaya di dunia. Pemahaman mengenai kanker ini penting untuk meningkatkan kewaspadaan serta melakukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat ketika mengalaminya.
Mengenal Kanker Pencernaan
Kanker pencernaan adalah jenis kanker yang berkembang pada salah satu organ yang merupakan komponen sistem pencernaan, misalnya lambung, hati, usus besar, pankreas, dan kerongkongan. Kanker terjadi ketika terdapat pertumbuhan sel yang tak normal pada salah satu organ pencernaan itu. Siapa saja bisa terkena kanker ini, terutama yang memiliki faktor risiko tertentu.
Sistem pencernaan manusia punya fungsi yang vital dalam tubuh, termasuk memecah-mecah makanan, menyerap nutrisi, dan mengeluarkan limbah. Maka, ketika terjadi kanker pencernaan, tubuh akan mengalami gangguan yang signifikan.
Menurut data Global Cancer Observatory 2022, ada dua jenis kanker pencernaan yang masuk lima besar kanker yang paling banyak kasusnya di Indonesia, yakni kanker usus besar dan kanker hati yang berturut-turut menduduki peringkat keempat dan kelima. Hal ini menandakan perlunya pemahaman lebih lanjut mengenai jenis kanker tersebut.
Umumnya kanker pencernaan berkembang secara perlahan dari tumor yang lantas berubah menjadi ganas. Ketika terdeteksi pada tahap awal, kanker ini bisa diobati dengan lebih efektif. Tapi banyak kasus yang baru ditemukan pada tahap lanjut sehingga penanganannya menjadi tantangan tersendiri.
Gejalaย ย
Bentuk gejala kanker pencernaan tergantung jenisnya. Umumnya gejala ini timbul secara perlahan dan tak tampak serius pada awalnya. Gejala yang umum meliputi:
- Berat badan menurun drastis tanpa program diet atau olahraga khusus
- Pola buang air besar berubah, misalnya mengalami diare, konstipasi, atau feses sering berdarah atau berwarna hitam
- Rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada perut bagian atas ataupun bawah
- Mual dan muntah tanpa penyebab jelas
- Kelelahan yang tidak wajar dan terus-menerus dialami meski sudah cukup beristirahat
Penderita kanker pencernaan kerap tak memperhatikan gejala-gejala ini lantaran menganggapnya sebagai masalah pencernaan biasa.
Penyebabย ย
Sulit untuk memastikan apa penyebab kanker pencernaan. Tapi terdapat sederet faktor yang diyakini bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami kanker ini. Contohnya:
- Faktor genetik atau ada riwayat kanker pada anggota keluarga
- Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti kerap mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, termasuk daging merah dan makanan olahan
- Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol berlebihan
- Infeksi lambung akibat bakteri H. pylori
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Penyakit peradangan usus kronis
- Paparan bahan kimia dalam jangka panjang
- Pertambahan usia
Cara Dokter Mendiagnosisย ย
Bila curiga ada gejala kanker pencernaan, dokter bisa melakukan sejumlah langkah pemeriksaan untuk membuat diagnosis. Berikut ini serangkaian tes yang biasa dilakukan:
- Endoskopi: pemeriksaan bagian dalam kerongkongan, usus, hingga lambung dengan alat berupa tabung tipis fleksibel dengan kamera yang dimasukkan melalui mulut atau rektum
- Kolonoskopi: prosedur ini serupa dengan endoskopi, tapi berfokus pada pemeriksaan di usus besar
- Tes pencitraan: metode CT scan atau MRI bisa menghasilkan gambar organ dalam tubuh dengan detail, termasuk untuk mengecek apakah ada tumor serta mengetahui ukuran, lokasi, dan sebarannya
- Biopsi: pengambilan sampel jaringan dari area yang dicurigai terkena kanker untuk diperiksa di bawah mikroskop
- Tes darah: pengujian sampel darah untuk melihat apakah ada peningkatan kadar protein atau zat lain dalam darah yang bisa menandakan adanya tumor
Cara Mengatasiย ย
Ada beragam cara untuk menangani kanker pencernaan. Dokter akan menentukan cara yang paling tepat berdasarkan jenis, lokasi, dan stadium kanker serta kondisi kesehatan pasien secara umum. Metode penanganan kanker yang lazim meliputi:
- Kemoterapi: penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker
- Radioterapi: penggunaan teknologi radiasi guna menghancurkan sel kanker
- Terapi target: pemakaian obat-obatan tertentu yang menargetkan perubahan spesifik pada sel kanker
- Imunoterapi: pemakaian obat-obatan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh yang bisa melawan sel kanker
- Pembedahan: operasi untuk menghilangkan tumor dan jaringan di sekitarnya
Terapi-terapi itu bisa dilakukan secara terpisah, bisa pula dikombinasikan. Adapun pembedahan kerap menjadi pilihan ketika kanker terdeteksi pada tahap awal guna mencegahnya berkembang lebih lanjut atau menjalar ke organ lain.
Komplikasiย ย
Komplikasi kanker bisa bersifat serius dan mengancam jiwa. Beberapa komplikasi itu termasuk:
- Perdarahan dalam saluran pencernaan
- Obstruksi atau penyumbatan usus
- Perforasi atau kebocoran organ pencernaan
- Malnutrisi karena gangguan penyerapan nutrisi
- Penyebaran kanker ke organ lain (metastasis)
Pencegahanย ย
Belum ada metode yang bisa dipastikan dapat mencegah kanker, termasuk kanker pencernaan. Walau demikian, terdapat sejumlah langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan risikonya, seperti:
- Menerapkan pola makan sehat dengan memastikan konsumsi makanan tinggi serat setiap hari, termasuk buah dan sayur, serta membatasi makanan olahan
- Tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol
- Menjaga berat badan yang sehat, antara lain dengan rajin berolahraga
- Menjalani screening rutin, khususnya kolonoskopi, terutama untuk orang yang punya riwayat kanker pencernaan dalam keluarga
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala kanker pencernaan kerap diabaikan karena mirip dengan masalah pencernaan biasa. Bila merasakan gejala tersebut terus-menerus, sebaiknya langsung datangi dokter untuk berkonsultasi. Deteksi dini sangat meningkatkan peluang kesembuhan. Lebih baik memeriksakan diri dan ternyata tidak didapati kanker daripada menunggu tapi terlambat.
Narasumber:
dr. Edwin Christian Tjiomas, Sp. B, FINACS, FICS
Spesialis Bedah
Primaya Hospital Karawang
Referensi:
- Study Identifies Potential Warning Signs of Colorectal Cancer in Younger Adults. https://www.cancer.gov/news-events/cancer-currents-blog/2023/colorectal-cancer-young-people-warning-signs. Diakses 12 September 2024
- Colonoscopy remains the gold standard for screening despite recent tarnish. https://acsjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1002/cncr.34622. Diakses 12 September 2024
- Combined impact of healthy lifestyle factors on colorectal cancer: a large European cohort study. https://bmcmedicine.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12916-014-0168-4. Diakses 12 September 2024
- Role of Diet in Colorectal Cancer Incidence: Umbrella Review of Meta-analyses of Prospective Observational Studies. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33591366/. Diakses 12 September 2024
- Global Cancer Observatory 2022. https://gco.iarc.who.int/media/globocan/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheet.pdf. Diakses 12 September 2024
- Cancer Incidence and Mortality in a Tertiary Hospital in Indonesia: An 18-Year Data Review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10416343/. Diakses 12 September 2024
- Gastrointestinal Cancers. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK586002/. Diakses 12 September 2024
- Types of Gastrointestinal Cancer. https://www.pennmedicine.org/cancer/navigating-cancer-care/programs-and-centers/gastrointestinal-cancer-program/types-of-gastrointestinal-cancer. Diakses 12 September 2024