Terapi hiperbarik atau Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) adalah suatu metode pengobatan yang digunakan untuk membantu pengobatan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh. Seperti salah satunya yang paling umum yaitu masalah dekompresi akibat penyelaman.
Jenis perawatan kesehatan satu ini menawarkan berbagai manfaat untuk proses penyembuhan, namun juga terdapat pula berbagai efek samping yang bisa ditimbulkan olehnya. Sebelum memutuskan menjalani pengobatan terapi oksigen hiperbarik, Anda bisa berkonsultasi dari rumah dengan Kavacare melalui Whatsapp di nomor 0811 1446 777 terlebih dahulu untuk memahami masalah kesehatan Anda.
Apa itu Terapi Hiperbarik?
Terapi hiperbarik merupakan bentuk pengobatan yang melibatkan proses menghirup oksigen murni dalam ruangan bertekanan udara tinggi. Udara yang kita hirup sendiri pada umumnya adalah 21% oksigen. Sementara dalam proses terapi hiperbarik, pasien akan bernafas dengan menghirup 100% oksigen di dalam sebuah ruangan yang disebut dengan RUBT (Ruangan Udara Bertekanan Tinggi) atau Hyperbaric Chamber.
Di RUBT tersebut tekanan udaranya 2 sampai 3 kali lebih tinggi daripada tekanan udara normal. Dengan lingkungan seperti itu, memungkinkan paru-paru dapat mengumpulkan lebih banyak oksigen dibandingkan pada saat menghirup oksigen pada tekanan udara normal.
Manfaat Terapi Hiperbarik
Sel dan jaringan tubuh kita membutuhkan pasokan oksigen yang cukup untuk menjalankan fungsi normalnya. Ketika jaringan tubuh terluka atau mengalami kekurangan oksigen, maka jaringan tersebut memerlukan lebih banyak oksigen untuk bertahan hidup salah satunya dapat dilakukan dengan cara terapi hiperbarik.
Terapi hiperbarik memiliki manfaat untuk memperbaiki jaringan tubuh dan membuat fungsi tubuh kembali normal dengan meningkatkan kadar oksigen yang dapat dibawa oleh darah. Melalui terapi ini, kadar oksigen dalam darah pun dapat meningkat hampir tiga kali lipat.
Saat darah membawa tingkat oksigen ekstra tersebut ke seluruh tubuh, maka hal ini pun dapat membantu jaringan tubuh yang membutuhkan untuk melawan bakteri atau infeksi tertentu. Serta merangsang pelepasan hormon pertumbuhan yang mendorong penyembuhan.
Adapun beberapa kondisi medis yang dapat diobati dengan terapi hiperbarik, termasuk diantaranya yaitu:
- Penyakit dekompresi akibat penyelaman
- Anemia berat
- Gangrene
- Luka bakar berat dan besar
- Crush injury (cedera yang mengakibatkan hancurnya bagian tubuh tertentu)
- Cedera radiasi
- Luka pasca cangkok kulit
- Gelembung udara dan gas dalam pembuluh darah
- Keracunan karbon monoksida
- Gangguan pendengaran total atau tuli secara mendadak
- Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba tanpa disertai rasa sakit
- Infeksi pada kulit dan tulang (parah) yang menyebabkan kematian jaringan
- Ulkus kaki diabetik
Sejauh ini, FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat baru mengizinkan atau menyetujui penggunaan perangkat HBOT untuk 13 jenis kondisi di atas saja. Namun, beberapa orang mengklaim bahwa terapi ini dapat memiliki manfaat tambahan untuk mengobati kondisi lain.
Jika seseorang menjalani terapi oksigen hiperbarik untuk penggunaan yang belum disetujui, mungkin mereka akan menjumpai ketidakefektifan pengobatan. Sehingga hanya akan membuang-buang uang atau justru bisa mengalami efek samping jangka panjang.
Efek Samping dan Risiko Terapi Hiperbarik
Terapi hiperbarik umumnya adalah prosedur pengobatan yang aman dimana komplikasi serius dari tindakan ini jarang terjadi. Akan tetapi, karena terdapat peningkatan konsentrasi oksigen dan tekanan udara selama terapi, terapi oksigen hiperbarik ini memiliki beberapa potensi efek samping dan risiko meliputi:
- Cedera pada telinga bagian tengah, termasuk pecahnya membran timpani atau gendang telinga akibat perubahan tekanan udara.
- Gangguan pada penglihatan sementara, yakni rabun jauh yang disebabkan oleh adanya perubahan pada lensa mata.
- Kolaps paru-paru atau pneumothorax, yang juga dipicu oleh perubahan tekanan udara.
- Menurunkan gula darah pada orang yang menderita diabetes yang menjalani pengobatan dengan insulin.
- Ketika terlalu banyak oksigen di sistem saraf pusat maka bisa mengakibatkan kejang.
- Potensi risiko lain termasuk terjadinya ledakan dan kebakaran. Hal ini dikarenakan lingkungan perawatan terapi ini kaya akan oksigen murni yang memiliki sifat mudah terbakar.
- Rasa nyeri dan penuh di dalam telinga, rongga sinus di wajah, dan bola mata.
- Pada beberapa orang yang takut pada ruang sempit akan merasakan kecemasan (claustrophobia)
- Pandangan menjadi kabur
Itulah mengapa sangat direkomendasikan untuk menjalani terapi hiperbarik di fasilitas kesehatan yang telah teruji dan terakreditasi. Sehingga segala efek samping atau risiko dapat diminimalisasi bahkan dihindari.
Persiapan Sebelum Terapi Hiperbarik
Sebelum Anda menjalani terapi oksigen hiperbarik, biasanya Anda harus mengganti pakaian ke pakaian khusus yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Selain itu, demi keselamatan dan keamanan selama perawatan, Anda tidak diperbolehkan membawa atau memakai benda-benda yang dapat menghasilkan panas dan memicu ledakan dan kebakaran seperti berikut ini ke ruang hiperbarik:
- Korek api
- Perangkat bertenaga baterai
- Lotion, parfum dan produk perawatan kulit dan rambut lainnya yang berbahan dasar minyak
Selama Terapi Hiperbarik
Pada umumnya, terapi oksigen hiperbarik berlangsung sekitar dua jam dimana petugas medis akan selalu memantau Anda dan unit terapi selama perawatan. Saat terapi, Anda akan masuk ke dalam RUBT atau hyperbaric chamber dengan tekanan udara sekitar 2 sampai 3 kali lebih tinggi dari tekanan udara normal yang akan ditingkatkan secara bertahap oleh petugas medis.
Secara umum, ada dua jenis RUBT yang bisa Anda jumpai, yaitu:
- Monoplace hyperbaric chamber, merupakan ruang hiperbarik yang dirancang untuk satu orang. Di unit ini pasien menjalani terapi dengan berbaring di atas meja dalam ruangan yang berbentuk seperti tabung.
- Multiple hyperbaric chamber, adalah unit ruang oksigen hiperbarik yang mampu menampung beberapa orang sekaligus. Di unit ini, umumnya pasien bisa menjalani terapi dengan posisi duduk maupun berbaring. Sementara itu, oksigen akan dialirkan dan dapat diterima oleh pasien dengan memakai masker ataupun sejenis tudung transparan yang dikenakan di kepala.
Beberapa orang mungkin akan merasakan ketidaknyamanan saat berada di dalam ruangan tersebut. Pasalnya, tekanan udara yang meningkat akan menciptakan rasa penuh di telinga, mirip seperti apa yang dirasakan ketika sedang naik pesawat atau berada di ketinggian. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena perasaan itu bisa diredakan dengan menguap atau menelan ludah.
Setelah Terapi Hiperbarik
Ketika sesi terapi telah selesai, Anda akan menjalani pemeriksaan dari petugas medis terkait. Biasanya ini mencakup pengukuran tekanan darah dan denyut nadi, serta glukosa darah bagi yang menderita diabetes. Selain itu, petugas juga mungkin akan melihat kondisi telinga bagian dalam pasien.
Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, petugas pun akan memperbolehkan Anda untuk berganti pakaian dan pergi meninggalkan ruangan. Perlu diketahui pula, bahwa mungkin akan merasakan lelah, pusing, dan sensasi seperti melayang setelah perawatan. Namun, keluhan tersebut pun bisa hilang setelah Anda beristirahat beberapa saat.
Di Mana Bisa Melakukan Terapi Hiperbarik?
Terapi oksigen hiperbarik biasanya dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, tetapi juga dapat diberikan saat Anda dirawat di rumah sakit. Anda dapat mengunjungi beberapa rumah sakit besar di Indonesia yang sudah memiliki peralatan medis khusus untuk mendapatkan layanan terapi tersebut.
(Artikel ini telah direview oleh dr. Albert Novianto, Care Pro & Dokter Umum di Kavacare)
Referensi:
- Hyperbaric Oxygen Therapy. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/hyperbaric-oxygen-therapy/about/pac-20394380. Diakses 20 November 2022.ย
- Hyperbaric Oxygen Therapy: Get the Fact. https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/hyperbaric-oxygen-therapy-get-facts. Diakses 20 November 2022.ย
- Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) | What Is It. https://www.healogics.com/wound-care-patient-information/hyperbaric-oxygen-therapy/. Diakses 20 November 2022.
- Hyperbaric Oxygen Therapy: Benefits, Controversy, and Risk. https://www.medicalnewstoday.com/articles/313155. Diakses 20 November 2022.