Akhir-akhir ini, insiden terjangkitnya alergi pada anak mengalami peningkatan terus menerus. Salah satunya yakni karena alergi susu sapi. Seperti yang kita, pada usia balita mereka memiliki sistem imun yang lebih rentan sehingga mudah terpicu oleh suatu allergen. Oleh karena itu, bunda wajib mengenali ciri-ciri alergi susu sapi pada anak-anak.
Dalam kebanyakan kasus, penyakit alergi susu sapi (AAS) adalah penyakit atopik pertama yang diderita bayi atau anak. Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, penyakit ini menjangkit 2% – 3% total populasi bayi di Indonesia. Bahkan, sebanyak 30% – 45% dari penyakit dermatitis atopik pada anak merupakan akibat dari alergi susu sapi.
Mengenal Apa itu Alergi Susu Sapi
Alergi susu sapi (Cow’s milk allergy) adalah gejala kesehatan yang berupa terjadinya hipersensitivitas sistem kekebalan tubuh terhadap protein susu sapi. Kondisi ini kerap dialami oleh anak balita dan akan sembuh sendirinya seiring waktu.
Protein susu sapi atau dalam bahasa medis disebut alpha S1-casein merupakan jenis protein yang paling banyak menyebabkan reaksi alergi. Oleh karena itu, susu lainnya seperti susu kambing, susu kedelai, susu almond, atau lainnya tidak menimbulkan gejala ini.
Antara alergi susu sapi dan intoleransi laktosa susu merupakan hal yang berbeda. Walau keduanya sering menunjukkan gejala yang sama, namun faktor yang melatarbelakanginya berbeda jauh.
Kondisi | Alergi susu sapi (Cow’s milk allergy) |
Gejala Utama | Ruam kulit, batuk-batuk, mata bengkak |
Dokter Spesialis | Dokter spesialis anak |
Penyebab Utama | Mengonsumsi protein alpha S1-casein pada susu sapi |
Diagnosis | Pemeriksaan darah ig E, cek reaksi alergi kulit, wawancara medis |
Pencegahan | Menghindari produk susu sapi |
Pengobatan | Obat-obatan antihistamin, kortkostreoid |
Komplikasi | Alergi makanan, rhinitis, syok anafilaksis |
Faktor Risiko
Dalam suatu penelitian, alergi susu sapi kerap dialami oleh bayi dan anak usia 2 tahun ke bawah. Hal ini karena 85% penderita penyakit ini akan sembuh atau toleran dengan sendirinya sebelum ia berusia 3 tahun.
Namun, kondisi ini pun dapat terjadi hingga anak berusia 6 tahun atau bahkan hingga usia dewasa. Walau demikian, seiring bertambahnya usia maka semakin kecil pula gejala alergi yang ditimbulkan.
Penyebab
Dalam tubuh seseorang, sistem imun berperan sebagai alat untuk menghancurkan mikroorganisme berbahaya dari luar.
Namun, dalam kondisi ini sistem imun justru akan menganggap protein yang terkandung dalam susu sebagai ancaman layaknya mikroorganisme tersebut.
Karena reaksi berlebihan atau hipersensitivitas inilah maka akan terjadi reaksi berlebih pada tubuh yang menimbulkan alergi.
Ciri-Ciri
Ada beberapa macam ciri-ciri alergi pada anak yang perlu diketahui yang meliputi:
- Ruam kulit
- Bayi sering merengek
- Bersin-bersin
- Hidung berair
- Mata berair
- Mata bengkak
- Batuk-batuk
- Muka bengkak
- Susah makan
- Diare
- Berat badan susah naik
- Eksim
- Mual dan muntah
- Konstipasi
Diagnosa
Bayi atau anak yang terduga mengalami alergi susu sapi akan menjalani pemeriksaan invitro dan invivo. Beberapa metode yang digunakan yakni meliputi:
- Anamnesis (cek riwayat keturunan)
- Cek ig E spesifik
- Tes reaksi kulit terhadap susu sapi
- DBPCFC (Double blind placebo control food challenge)
Nah, double blind placebo control food challenge merupakan gold standar atau standar baku yang kerap dipakai untuk mendiagnosis alergi susu dengan lebih objektif.
Metode yang digunakan yakni dengan memberikan anak atau bayi berupa makanan atau minuman pemicu alergi dan satunya lagi berupa minuman yang mirip namun tidak mengandung zat alergen.
Komplikasi
Walau jarang terjadi, namun pada anak usia balita dapat menyebabkan syok anafilaksis. Ciri-cirinya yakni muncul ruam kemerahan yang ekstrem sehingga anak akan garuk-garuk kulit hingga berdarah. Tak jarang, juga disertai dengan sesak nafas.
Kondisi ini dapat mengancam jiwa sehingga harus segera diberi penanganan darurat medis. Selain itu, ada beberapa komplikasi lain yang dapat terjadi seperti halnya;
- Alergi makanan lain
- Rhinitis alergi
Pencegahan
Metode terbaik untuk mencegah alergi susu sapi adalah dengan menghindari konsumsi susu sapi. Selain itu, ada beberapa metode pencegahan lainnya seperti:
- Memperhatikan komposisi produk secara tepat
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi keluarga
- Minum susu alternatif seperti susu kedelai
- Konsumsi susu formula hipoalergenik
Pengobatan
Sebagai orang tua, tentunya Anda harus mengenali tanda-tanda alergi pada anak, terutama alergi susu sapi. Bila muncul reaksi setelah minum susu atau makanan pemicu alergen lainnya, maka harus segera memberikan perawatan sederhana atau membawanya ke dokter.
Beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk melakukan perawatan terhadap penyakit ini meliputi:
- Obat antihistamin
- Obat kortikosteroid
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila anak Anda mengalami gejala syok anfilaksis (sesak nafas, ruam kulit parah) maka segera bawa ke rumah sakit atau Puskesmas terdekat. Nantinya, si buah hati akan ditangani oleh dokter spesialis anak.
Dalam kasus yang sangat parah dan mengancam nyawa, maka anak akan diberikan suntikan adrenalin. Perawatan yang tepat tentunya dapat menghindarkan diri dari hal-hal berbahaya bagi buah hati Anda.
Narasumber:
Spesialis Anak
Primaya Hospital Inco Sorowako
Referensi:
- Cow Milk Allergy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542243/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Cow’s milk allergy. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/cows-milk-allergy. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Milk & dairy. https://acaai.org/allergies/allergic-conditions/food/milk-dairy/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Cow’s milk (dairy) allergy. https://www.allergy.org.au/patients/food-allergy/cows-milk-dairy-allergy. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Cow’s milk protein allergy in infancy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6265683/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Epidemiology of cow’s milk allergy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6566637/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Milk Allergy. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/milk-allergy/basics/definition/con-20032147. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Could it be cow’s milk allergy?.
- https://www.allergyuk.org/wp-content/uploads/2021/08/Could-it-be-Cows-Milk-Allergy-Leaflet-1.pdf. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Lactose intolerance: Babies, children and teenagers. https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/lactose-intolerance. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Soy takes the heat. https://www.vegetariantimes.com/health-and-nutrition/soy-facts-and-fiction. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Breast-feeding essentials. http://hhma.org/healthadvisor/pa-breastfe-hhg/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Food allergies and food intolerances. https://www.health.harvard.edu/allergies/food-allergies-and-food-intolerances. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Cow’s Milk Allergy. http://www.pedsinbrevard.com/wp-content/html/pa/pa_milkalle_pep.htm. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- http://acaai.org/allergies/types/food-allergies/types-food-allergy/soy-allergy. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- http://www.kidswithfoodallergies.org/page/soy-allergy.aspx. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Allergic and anaphylactic reactions. https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/Allergic_and_anaphylactic_reactions/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Oral food challenge. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6843825/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Does my child have a cow’s milk allergy?. https://www.allergyuk.org/resources/does-my-child-have-a-cows-milk-allergy/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Cow milk allergy. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542243/. Diakses pada 05 Oktober 2023.
- Milk allergy. https://www.foodallergy.org/living-food-allergies/food-allergy-essentials/common-allergens/milk. Diakses pada 05 Oktober 2023.
Milk intolerance in babies and children. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/milk-intolerance-in-babies-and-children. Diakses pada 05 Oktober 2023.