Pemeriksaan jantung penting untuk mendeteksi penyakit jantung sejak dini sebelum muncul gejala. Tujuannya adalah membantu dokter memberikan tindakan medis yang tepat pada tahap paling awal penyakit untuk memperbesar peluang kesembuhan. Para praktis medis telah menerima secara luas dan merekomendasikan beberapa jenis pemeriksaan jantung.
Sebagian besar pemeriksaan jantung berupa tindakan non-invasif alias tanpa pembedahan. Kebutuhan individu terhadap jenis pemeriksaan jantung yang tepat melihat berbagai faktor yang mendasari, seperti usia, jenis kelamin, serta riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.
Dalam pemeriksaan, dokter bisa mengevaluasi kondisi individu yang sama sekali tak menunjukkan tanda atau gejala penyakit jantung. Evaluasi itu antara lain mengukur:
- Kadar kolesterol LDL dan HDL dalam darah
- Kadar gula darah
- Tekanan darah
- Kinerja organ jantung
- Detak jantung
Tes Treadmill Jantung
Tes treadmill adalah bagian dari stress test untuk menguji kinerja jantung saat beraktivitas fisik. Dalam tes ini, Anda berjalan di atas treadmill yang membuat jantung bekerja semakin keras. Sementara itu, elektrokardiogram (EKG) memantau ritme kelistrikan jantung. Dokter juga mengukur tekanan darah dan memantau apakah Anda memiliki gejala seperti nyeri dada atau kelelahan. Kelainan pada tekanan darah, detak jantung, atau gejala fisik dapat menjadi tanda penyakit arteri koroner.
Penyakit arteri koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah di sekitar jantung tersumbat atau menyempit akibat timbunan lemak sehingga mengganggu aliran darah dan oksigen ke jantung. Tes treadmill bertujuan mengetahui apakah ada pembuluh darah yang mengandung timbunan lemak hingga 70 persen atau lebih. Dokter biasanya membutuhkan pemeriksaan jantung lain untuk mengkonfirmasi hasil tes treadmill.
Cek EKG (Elektrokardiogram)
Elektrokardiogram menggunakan mesin dan elektroda untuk merekam sinyal listrik di jantung. Dokter akan mencetak rekaman itu dan menggunakannya sebagai bahan diagnosis.
Dokter biasa menggunakan elektrokardiogram untuk membantu mendiagnosis masalah jantung pada orang-orang dari segala usia, seperti aritmia (irama jantung tidak normal) dan penyakit jantung koroner. EKG juga bisa mengevaluasi seberapa baik pengobatan bagi pasien penyakit jantung tertentu, misalnya yang sebelumnya menjalani pemasangan alat pacu jantung.
Pemeriksaan CT Scan
CT scan alias pemindaian tomografi terkomputerisasi merupakan pemeriksaan jantung yang bertujuan menemukan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah pada penderita penyakit jantung. CT scan efektif untuk mendeteksi penyumbatan yang terjadi akibat tumpukan lemak sebelum gejala berkembang.
Pemeriksaan CT scan menghasilkan gambar tiga dimensi. Dokter akan membaca gambar itu untuk mengetahui tingkat keparahan sumbatan yang berisiko menimbulkan masalah kardiovaskular.
Pemeriksaan MRI Jantung
MRI alias magnetic resonance imaging atau pencitraan resonansi magnetik adalah pemeriksaan menggunakan medan magnet dan gelombang frekuensi radio untuk menghasilkan gambar detail organ dalam tubuh. Dokter bisa menjalankan MRI untuk pemeriksaan jantung, termasuk melihat fungsi kinerja jantung dan berapa banyak ventrikel kiri bisa memompa darah ke seluruh tubuh.
Pemeriksaan MRI membantu dokter mendiagnosis berbagai masalah jantung, seperti kerusakan jaringan akibat serangan jantung, kurangnya aliran darah di otot jantung, penyempitan atau sumbatan pada aorta, gangguan katup jantung, hingga tanda-tanda tumor.
Elektrofisiologi Jantung
Pemeriksaan jantung memakai metode elektrofisiologi bertujuan mencatat aktivitas dan jalur kelistrikan pada jantung. Dokter dapat menggunakannya untuk mendeteksi penyebab detak jantung tak teratur (aritmia) dan menemukan cara penanganan terbaik. Bila mendapati ada masalah jaringan, dokter bisa melakukan ablasi atau penghancuran jaringan tersebut guna menormalkan irama detak jantung.
Ditinjau oleh:
dr. Yusak Alfrets P, SpJP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Referensi:
https://www.webmd.com/heart-disease/heart-disease-tests